Balagh Ramadhan 1437 H



POSONAN Ke-7 di Ponpes Al-Mustaqim
Ucapan, gerakan, rasa, dan entah bentuk syukur apapun itu hanya untukmu, Ya Allah, Tuhan semesta alam, sang pemilik jiwa dan raga, pemilik langit dan bumi, pemilik cinta dan kasih, pemilik segalanya. Pada malam ke-4 ini, hambamu masih Engkau berikan kesehatan dan kemampuan menjalani hidup yang telah genap 18 tahun.
Jika diingat-ingat, malam ini adalah malam tahun ke-7 aku mengikuti pengajian Posonan di Pondok Pesantren Putra-Putri Al-Mustaqim Bugel Kedung Jepara, Alhamdulillah... ya, sekarang sudah paling besar (walaupun masih bodoh banget) dan paling tua dari seluruh kelas yang ada. Jika dirasakan, Loh, kok cepet banget yah???
Jadi inget deh, tahun 2010, waktu awal mondok di Al-Mustaqim, saat masih polos banget, masih imut, dan masih suka nangis {nangis terus kalee} hehe... Ya, saat itulah awal berpisah dengan orang tua, awal cuci baju sendiri, awal makan tanpa harus disuruh, dan masih banyak hal lagi yang perlu beradaptasi dengan lingkungan. Tentunya ada senang, sedih {ya nangis itu tadi, hehe}, ada semua.
Banyak ilmu, banyak teman, dan banyak sekali kenangan yang bisa dirasakan saat itu. Salah satunya adalah kata ibu, aku jadi tambah putih. Hahaha. Karena kenangan itu pula yang menjadikanku ketika melihat anak santri baru yang masih kecil dan polos bermain dengan temannya, yang ku rasakan adalah bahagia‒ada keindahan tersendiri karena melihat mereka. Sungguh sangat kangen masa-masa itu. Jadi baper deeeh...
Terima kasih ayah... terima kasih ibu... yang telah memondokkanku. Hingga aku tahu apa itu isim, apa itu sholat, apa itu teman, dan apa itu cinta.
Tahun ke-7 ini tak ku sangka akan menjadi tahun terberat untukku—melihat keseriusan Kang Umam, merasakan kelucuan Mujab, Zamzam, Basyar, Kang Ulil, memandang kepolosan Fendi dan Fadhil adalah hal terakhir yang dapat ku jumpai. Sebentar lagi harapan dan cita-cita telah menganga lebar di depanku.
Aku tahu, aku belum dapat memberikan hal yang berarti untuk mereka, lebih-lebih untuk Al-Mustaqim. Namun, aku berjanji, suatu saat nanti....
Terima kasih Al-Mustaqim, terima kasih Malida, terima kasih Bugel, terima kasih Jepara, dan terima kasih semua. Ada beribu kenangan berlalu. Ada berjuta kisah yang belum selesai untuk diceritakan. Ada begitu banyak keindahan saat bersamamu....  :-*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar