To My Beloved Brother

Assalamu’alaikum Kakakku, bagaimana kabarmu hari ini? Sehatkah? Masih tetap Watados seperti biasanya kah? :D Apakah kau merasakan ada suatu hal yang berbeda hari ini? Tambah tinggi mungkin? Em,, mimpi apa tadi malam? Dan apa yang sedang kau pikirkan hari ini? Ah, Biasanya kau sering lupa! Kalau tidak lupa, ya suka telatan, hehe. Ngomong-ngomong masalah telat, apakah sudah telat mempunyai pendamping hidup? 



Lalu, memang berapa umurmu sekarang? Sudah tua kah? masih ingatkah apa yang terjadi 24 tahun silam? Atau apakah kau tahu apa yang telah terjadi selama 24 tahun tersebut? Bagaimana kau menyikapi 24 tahunmu itu? Dan pengalaman apa yang paling ingin kau ceritakan dalam 24 tahun itu?


Ya, entah apapun yang telah terjadi 24 tahun lalu, yang jelas ada satu hal yang sudah pasti.
BAHWA KAU ADALAH KAKAKKU.
Ku habiskan 18 tahun waktuku bersamamu. Selama itulah, kenangan-kenangan tercipta darimu. Selama itu pula, ku banyak belajar darimu. Yang jelas 18 tahun bersamamu adalah waktu yang tak pernah ku sesali dalam hidupku.

Aku tentu masih ingat semua waktu yang ku habiskan bersamamu,,,
Kau orang yang telah membuatkanku jalan hingga sekarang ini. Hal tersebut bermula ketika 6 tahun lalu, tepatnya pada 10 Agustus 2010. Pada hari tersebut, kau mengantarkanku saat pertama kali berada di bangku MTs. Saat itu kau sudah tahu harus seperti apa masa depan adikmu ini. Namun akulah yang tak pernah berterima kasih karena hal tersebut.

Kau lah orang yang membangunkanku ketika terjatuh. Suatu saat ketika ku berada pada posisi paling putus asa, kau nasehati aku untuk tetap semangat yang mana hal tersebut tak ku temukan pada diri orang lain. Namun, aku tetap saja mengecewakanmu dengan keputus asa-an ku yang sia-sia.

Kau lah orang yang selalu mengatakan bahwa diriku lebih pintar darimu. Itulah motivasi halus namun sangat ampuh seorang kakak terhadap adiknya agar sang adik dapat lebih hebat dan dapat melampaui kakaknya. Dan, entah berapa orang yang telah mendengar kata-kata itu. Namun, tetap saja aku selalu lebih bodoh dan selalu melakukan kesalahan.

Kaulah orang yang ketika laki-laki pertama tempatku bersimpuh telah tiada, kau gantikan dia untukku. Sejak tanggal 18 Juni 2014 hingga sekarang dan hingga nanti. Masih ingatkah kau yang dengan ikhlas hati menemaniku bolak-balik Jepara-Pati? Ya, aku masih ingat. Suatu pagi disaat yang begitu letih. Kau mengantarkanku menuju Pati. Aku yang memboncengmu didera rasa kantuk yang begitu berat. Walau sudah kucoba menahan kantukku, namun tetap tak kuasa menahannya. Hingga disaat kita hampir terjatuh karena tubuhku yang oleng dan ambruk menukik truk. Dengan sigap, kau kuatkan motormu untuk tetap tegap. Kalau kau bukan ayahku, mungkin sudah dari awal kau tak pernah mengurus cita-citaku. Namun akulah yang tidak pernah risih telah banyak merepotkanmu.

Dan begitu banyak kenangan yang lain... . . .

Andaikan tanganku sampai padamu, tentu kan kupeluk tubuhmu. Andaikan ragaku dapat sampai padamu walaupun satu detik, tentu kan ku kecup pipimu. Andaikan suaraku dapat sampai padamu, tentu kan ku bisikkan suara terbaikku untukmu.

Dan hari ini, aku hanya ingin mengatakan sedikit kata untukmu,,,

Selamat ulang tahun kakakku,,,
Adikmu kan selalu ada untukmu dalam keadaan dan situasi apapun.
Begitu juga Ayah, Ibu dan kakakmu.

Selamat ulang tahun kakakku,,,
Semoga taufiq dan hidayah Allah menyertaimu.
Hanya doa yang bisa ku haturkan.
Beserta surga-Nya yang selalu ku panjatkan.

Selamat ulang tahun kakakku,,,
Yang terakhir dapat ku ucapkan,,,
Ditaqdirkan menjadi adikmu adalah karunia yang terbesar juga terindah yang Allah berikan untukku.
Kami menyayangimu ……………….

Kairo, 27 September 2016
Adikmu yang menyayangimu
Fauzan Marzuqi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar